Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

Desaku Purwakarta
Rp. 0
Keranjang masih kosong.

Dapatkan gratis ongkir - Bebas 30 hari uang kembali.

TAKJUB!! SEJUMLAH PRAJA TURUN LANGSUNG MEMBUAT KUE CICIN ALI AGREM BERSAMA UMKM DI DESA PANGKALAN

TAKJUB!! SEJUMLAH PRAJA TURUN LANGSUNG MEMBUAT KUE CICIN ALI AGREM BERSAMA UMKM DI DESA PANGKALAN

Kue Cincin adalah salah satu makanan tradisional yang berasal dari Purwakarta, bentuknya mirip dengan donat karena berbentuk bulat dan bolong pada bagian tengahnya.

Kue cincin yang biasa dikenal dengan kue Ali agrem karena bentuknya menyerupai cincin, atau ali dalam bahasa Sunda. Kue ini berbahan tepung beras dicampur dengan gula merah lalu digoreng.

Kue ini dari dulu hingga jaman sekarang ini selalu hadir dalam berbagai acara tradisi masyarakat Sunda, seperti pernikahan, khitanan, tujuh bulanan, ataupun dalam perayaan hari besar keagamaan seperti Idul Fitri.

Salah satu desa yang masih mengembangkan kue cincin ini adalah Desa Pangkalan, Purwakarta. Di Desa ini para pengrajin kue ali agrem masih mempertahankan resep tradisional dalam pembuatannya, sehingga cita rasa kue ini begitu khas dan masih terjaga keasliannya.

Seperti yang kami temui, pemilik salah satu UMKM Kue Cincin di desa Pngkalan ini seringkali membuat kue cincin dengan jumlah banyak hingga 1000 kue jika ada pesanan. Para warga banyak yang menyukai kue cincin ibu ini sehingga setiap harinya selalu didatangi oleh pesanan-pesanan warga yang biasanya dipesan dalam rangka acara-acara hajatan dan lain sebagainya. Kue cincin ini terdiri dari dua jenis kue cincin yaitu yang berukuran besar dan kecil, untuk kue yang berukuran kecil dijual dengan harga Rp. 500,- per pcs sedangkan, untuk kue cincin yang berukuran besar dijual dengan harga Rp. 1000,- per pcs.

Para Praja IPDN yang sedang melakukan Bakti Karya Praja (BKP) di desa Pangkalan, Purwakarta ini sangat senang karna dapat melihat langsung bagaimana proses pembuatan kue cicin dan dapat turun langsung untuk membantu pembuatan kue cincin ini, tentunya hal ini menjadi hal baru yang cukup berkesan bagi para praja dalam menambah wawasan di lapangan yang tidak semudah itu didapat ketika berada di dalam kampus.

Tinggalkan Komentar

Email anda tidak akan ditampilkan. Harap isi semua yang bertanda *

Artikel Terpopuler